Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana II, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Ibu Diponegoro adalah R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri nonpermaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama asli Raden Mas Ontowiryo.
Minggu, 29 September 2013
Sejarah Perjuangan Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro (Yogyakarta, 11 November 1785 – Makassar, 8 Januari 1855) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makam beliau berada di Makassar.
Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana II, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Ibu Diponegoro adalah R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri nonpermaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama asli Raden Mas Ontowiryo.
Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana II, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Ibu Diponegoro adalah R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri nonpermaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama asli Raden Mas Ontowiryo.
Rabu, 25 September 2013
Mencoba menjadi lebih baik
Aku termenung di
pinggiran sungai Main pada hari yang
sungguh kelam, sama kelamnya dengan hatiku yang seakan disiram air dingin
berwarna hitam, sungguh suatu ungkapan yang sangat cocok dengan perasaan dan
warna hatiku. Jiwaku masih remuk redam, mencoba mengubur dalam-dalam kenangan
itu, tapi kenangan buruk itu seakan memiliki tenaga yang lebih untuk membuka
kembali sosoknya yang kukubur rapat
tadi.
Andai saja aku
tersadar lebih awal untuk apa aku selama ini menetap di negeri antah berantah
yang tidak akan pernah kuketahui andai saja aku tidak pernah membuka peta
dunia. Aku ingin mengulang kembali waktu, tapi apa dayaku? Semua telah berlalu,
waktu adalah ciptaan tuhan yang kejamnya tiada tara, kita tidak dapat menarik
dan mengubah apa yang telah terjadi.
Selasa, 24 September 2013
Edelweiss, si langka yang abadi
BerBagiCerita-Delweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan yang bunganya sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka.
Langganan:
Postingan (Atom)