Laman

Sabtu, 05 Mei 2012

misteri piramida di Indonesia

Polemik Gunung Sadahurip yang disebut memiliki piramida menjadi topik hangat dibicarakan saat ini. Jika benar, maka akan mengungkap peradaban kuno di Indonesia.

Sejumlah ilmuwan turut mencari titik temu topik tersebut, seperti  digelarnya diskusi dengan tema “Menguak tabir peradaban dan bencana katastropik purba di nusantara untuk memperkuat karakter dan ketahanan nasional” di Gedung Krida Bakti, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa (7/2).

Ilmuwan yang hadir yakni dari arkeolog, geofisika, geologi, antropologi, sosiologi dan ilmuwan dari disiplin ilmu arsitektur. Para ilmuwan mencoba membahas dari segi keilmuan masing-masing untuk membuktikan keberadaan benda kuno gunung yang mirip dengan bangunan piramida.


Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief yang juga turut hadir, membantah pihaknya sengaja untuk menemukan keberadaan piramida di Gunung Sadahurip di Garut dan Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat.

“Kita yang dicari sebetulnya sumber-sumber gempa dan bencana dan gunung api yang tua, kita dikagetkan peristiwa Aceh 2004 dan Merapi 2010 ternyata itu bencana Purba,” kata Andi Arief.

Oleh karena itu untuk kedepannya, Indonesia tidak seperti Jepang yang terkena Tsunami di Jepang karena gagalnya mengantisipasi terjadinya tsunami. Padahal gempa tersebut merupakan gempa purba. Mereka memperkirakan 7,9 SR kemudian ternyata gempa yang terjadi sebenarnya mencapai 9 SR.

Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk kemudian melakukan penelitian yang terdiri dari berbagai kedisiplinan keilmuan untuk mencari sumber-sumber terjadinya gempa-gempa purba. “Jadi para ahli ini bergabung untuk mencari gempa tua, semakin banyak ditemukan maka semakin didapatkan siklusnya,” ujar Andi.

Penelitian tersebut telah dilakukan selama setahun terakhir, adapun temuan sampingan adalah keberadaan bangunan bersejerah yang diyakini sebagai piramida. Penelitian adanya peradaban kuno tersebut saat ini telah memasuki pemboran menggunakan teknologi modern.

“Adapun temuan kita rasa piramida, saya ikut kemaren tahap pemboran, jadi kita menggunakan georadar, geolistik, itu metode secara scientific,” jelas Andi.

Hasil pemboran yang telah dilakukan berdasarkan dari keilmuan geolistik sebagai ilmu pasti, telah ditemukan atap piramida dan lorong-lorong dari piramida.  "Kan patokan kita geolistik, kita bor tepat, kita temukan atap piramida dan lorong-lorong di gunung itu," ungkap Andi.

Para ilmuwan dengan keilmuannya yang dimiliki, menyakini keberadaan piramida di gunung Sadahurip lebih besar dan lebih tua daripada bangunan piramida terkenal di Mesir. 

source:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar